MAKALAH PERKEMBANGAN PENDUDUK
INDONESIA DAN ILMU TEKNOLOGI DAN LINGKUNGAN
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Swt.
karena berkat rahmat dan karunianya saya telah menyelesaikan sebuah makalah
tentang Perkembangan penduduk indonesia dan IPTEK . Shalawat serta salam tak
lupa saya sampaikan kepada junjungan kita nabi Muhammad Saw.
Saya membuat makalah ini dalam
rangka untuk menambah wawasan saya dan pembaca, disini saya akan membahas
banyak hal tentang pembangunan, pertumbuhan penduduk, dan ilmu teknologi dan
lingkungan. Oleh karena itu saya mengajak anda untuk membaca dan mempelajari
berbagai hal tentang perkembangan pembangun dan IPTEK yang saya kaji dalam
makalah ini. Semoga makalah yang saya sajikan dapat memberikan tambahan wawasan
bagi pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Didalam suatu pembangunan,
perkembangan penduduk adalah salah satu faktor utama untuk mendedikasikan suatu
perkembangan pembangunan suatu negara agar negara tersebut mampu membangun
dalam bentuk segala hal seperti, ekonomi, tingkat pendidikan, pendapatan perkapita,
tingkat kesehatan, pengelolaan tata lingkungan dan masih banyak lainnya. Dari
pembangunan tersebut membutuhkan SDM dan SDA yang memadai untu jalannya
pembangunan, adanya IPTEK mendorong kita untuk berimajinasi membangun masa
depan yang gemilang.
Oleh karena itu pertumbuhan dan
perkkembangan pembangunan dan teknologi menjadi hal yang diperlukan untuk suatu
negara agar pembangunan dapat berjalan seperti yang diharapkan. Disamping itu,
pembangunan menjadikan dampak negatif bagi lingkungan, resiko ini harus kita
toleransi dengan melestarikan dan menjaga lingkungan agar tercipta lingkungan
yang maju tanpa menganggu kesetimbangan lingkungan. Dari pernyataan tersebut
kedaran lingkungan harus diterapkan pada setiap individu. Materi tersebut akan
dibahas pada makalah kali ini.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA
1.1. Landasan
Perkembangan Penduduk Indonesia
Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan
dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu
unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua
spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara
informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan
untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. Dalam demografi dan ekologi,
nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu
dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada
periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam
populasi ketika dimulainya periode. Cara yang paling umum untuk menghitung
pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode
waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode.
Seluruh
dunia pasti meningkat pertumbuhan penduduknya, begitu pula diIndonesia tercinta
ini. Dari hasil sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia adalah
289,4 juta. Berarti Indonesia termasuk negara terbesar ke tiga di antara
negara-negara yang sedang berkembang setelah Cina dan India.Dibanding dengan
jumlah sensus tahun 1990 maka akan terlihat peningkatan penduduk Indonesia
rata-rata 1,98% pertahun. Berdasarkan hasil proyeksi penduduk, jumlah penduduk
Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 315,3 juta jiwa. Bila dilihat dari luas
wilayah pada peta penyebaran penduduknya terlihat tidak merata di 34 propinsi.
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 1990 sekitar 60% penduduk tinggal di pulau
Jawa, padahal luas pulau Jawa hanya 7% dari luas wilayah Indonesia. Dilain
pihak pulau Kalimantan yang luas wilayahnya hanya ditempati oleh 5% dari jumlah
penduduknya. Kondisi tersebut menunjukan bahwa kepadatan penduduk Indonesia
tidak seimbang. Kondisi tersebut memerlukan upaya pemerataan dan upaya tersebut
telah dilaksanakan melalui program transmigrasi dan gerakan kembali ke Desa.
Dilihat dari tingkat pertambahan penduduknya Indonesia masih tergolong tinggi,
hal ini bila tidak diupayakan pengendalianya akan menimbulkan banyak masalah.
Di Indonesia dari tingkat partisipasi anak usia sekolah baru mencapai 53%
meskipun wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun telah dicanangkan oleh
pemerintah. Dibanding negara tetangga, tingkat partisipasi pendidikan kita tergolong
rendah. Hongkong misalnya tahun 1995 telah mencapai 95%, Korea Selatan 88% dan
Singapura telah mencapai 95 %.
1.2. Pertambahan
Penduduk dan Lingkungan Pemukiman
Dengan
jumlah total populasi sekitar 250 juta penduduk, Indonesia adalah negara
berpenduduk terpadat nomor empat di dunia. Komposisi etnis di Indonesia amat
bervariasi karena negeri ini memiliki ratusan ragam suku dan budaya. Meskipun
demikian, lebih dari separuh jumlah penduduk Indonesia didominasi oleh dua suku
terbesar.
Dua suku
terbesar ini adalah Jawa (41 persen dari total populasi) dan suku Sunda (15
persen dari total populasi). Kedua suku ini berasal dari pulau Jawa, pulau
dengan penduduk terbanyak di Indonesia yang mencakup sekitar enam puluh persen dari
total populasi Indonesia. Jika digabungkan dengan pulau Sumatra, jumlahnya
menjadi 80 persen total populasi. Ini adalah indikasi bahwa konsentrasi
populasi terpenting berada di wilayah barat Indonesia. Propinsi paling padat
adalah Jawa Barat (lebih dari 43 juta penduduk), sementara populasi paling
lengang adalah propinsi Papua Barat di wilayah Indonesia Timur (dengan populasi
hanya sekitar 761,000 jiwa)
PERTUMBUHAN
POPULASI INDONESIA
Tingkat pertumbuhan populasi
Indonesia antara tahun 2000 dan 2010 adalah sekitar 1.49 persen per tahun.
Pertumbuhan tertinggi terjadi di propinsi Papua (5.46 persen), sementara
pertumbuhan populasi terendah terjadi di propinsi Jawa Tengah (0.37 persen).
Program Keluarga Berencana (KB) dikoordinasi oleh institusi pemerintah, yaitu
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program KB dimulai
pada tahun 1968 semasa pemerintahan presiden Suharto dan sampai saat ini masih
diteruskan oleh presiden2 penerusnya. Program ini adalah strategi penting bagi
pertumbuhan ekonomi Indonesia karena pertumbuhan populasi yang rendah akan
menyebabkan tingkat PDB per kapita yang lebih tinggi, yang juga akan
meningkatkan pendapatan, tabungan, investasi serta menurunkan tingkat
kemiskinan. Pertumbuhan populasi diperkirakan sebesar sekitar 1.04 persen pada
tahun 2012.
Menurut
proyeksi yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan menilik
populasi absolut Indonesia di masa depan, maka negeri ini akan memiliki
penduduk lebih dari 250 juta jiwa pada tahun 2015, lebih dari 270 juta jiwa
pada tahun 2025, lebih dari 285 juta jiwa pada tahun 2035 dan 290 juta jiwa
pada tahun 2045. Baru setelah 2050 populasi Indonesia akan berkurang. Menurut
proyeksi PBB pada tahun 2050 dua pertiga populasi Indonesia akan tinggal di
wilayah perkotaan. Sejak 40 tahun yang lalu Indonesia sedang mengalami sebuah
proses urbanisasi yang pesat makanya sekarang sekitar separuh dari jumlah total
penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan. Proses ini menunjukkan
perkembangan positif bagi perekenomian Indonesia karena urbanisasi dan
industrialisasi akan membuat pertumbuhan ekonomi lebih maju dan menjadikan
Indonesia negeri dengan tingkat pendapatan menengah ke atas.
Oleh
karena melesatnya pertambahan penduduk maka dari itu terpengaruh lah kedalam
lingkungan pemunkiman yang padat dan tidak teratur, menurut saya pemukiman
diIndonesia beragam tipe, dari pemukiman padat penduduk yang tiap rumah tiap
rumah hampir tidak mempunyai halaman masing-masing, jarak antar tetangga hanya
dibatasi oleh tembok saja dan aksesnya pun harus melalui gang yang sempit ,
contohnya seperti dijakarta saat ini yang menurut saya sudah padat sekali. Lalu
kemudian pemukiman yang mulai ramai contohnya di tempat tinggal saya, yang
dahulu merupakan tempat yang sepi dan masih banyak sekali kebun hutan yang pada
akhir-akhir ini sudah mulai padat, dikarenakan sawah – sawah disana banyak yang
dialh fungsikan menjadi kontrakan ataupun rumah-rumah, yang pada akhirnya
menimbulkan limbah rumah tangga yang kotor sehingga sawah disekitarnyapun ikut
tercemar lalu pemilik sawah berpasrah dengan menjual sawahnya untuk dijadikan
pemukiman. Dan sampai saat ini anak – anak jaman sekarang disana sulit sekali
untuk menemukan lahan untuk bermain dan membutuhkan lapangan yang luas. Yang
ketiga, pemukiman yang masih sangat asri contohnya didaerah luar pulau jawa,
yang tingkat kependudukannya masih sepi dan mata pencahariannya masih bercocok
tanam, udaranya sejuk, masih sederhana. Berbeda sekali dengan pemukiman atau
residences perumahan – perumahan elit yang gaya arsitektur modern, yang
bertempat tinggal disana memntingkan keperluan pribadi, atau menjalani hdiup
dengan sendiri- sendiri, tidak ada sosialisasi antar tetangga. Yang terakhir
adalah pemukiman kumuh yang contohnya berada dibantaran sungai atau pinggir rel
kereta api yang membangun rumah seadanya tidak mendapatkan izin dari
pemerintah, dan dilihatnyapun tidak indah sama sekali, ini merupakan PR
tersendiri untuk pemerintah bertindak tegas dan adil untuk masalah ini.
1.3. Pertumbuhan
Penduduk dan Tingkat Pendidikan
Tingkat
pendidikan disuatu daerah difaktorkan oleh tingkat pertumbuhan penduduknya
juga, karena jika pertumbuhan penduduk yang sangat pesat sulit untuk mengatur
dan mengelola siswa –siswa yang ingin mengenyam pendidikan, maka dari itu
pertumbuhan penduduk harus didampingi oleh pembangunan sekolah – sekolah dan
banyaknya tenaga pengajar untuk pendidikan. Disamping hal itu pemerintah harus
sudah matang menyiapkan strategi sistem pembelajaran yang efektif dan terpusat
agar setiap siswa memperoleh standar pendidikan yang diterapkan oleh
pemerintah. Tenaga pengajar yang professional sangat diperlukan untuk jalannya
belajar mengajar dan tenaga pengajar yang berpengalaman dalam memulai bimbingan
belajar.
1.4. Pertumbuhan
Penduduk dan Penyakit yang Berkaitan Dengan Lingkungan Hidup.
Sudah
saya bahas sebelumnya, dengan tingkat pertumbuhan kependudukan yang tinggi
memicu resiko banyaknya terjangkit penyakit yang ringan sampai yang berat.
Mengapa demikian, karena dari keteledoran manusia itu sendiri yang tidak
bertanggung jawab terhadap lingkungan, misalnya dari hal kecil saja membuang
sampah ke sungai menyebabkan banjir dijakarta dan bermukim dibantaran sungai yang
menyebabkan sungai menjadi sempit, maka terjadilah banjir dan banjir itu
membawa banyak sekali penyakit seperti penyakit kulit, diare, DBD, malaria, dan
masih banyak lagi. Belum lagi terbatasnya fasilitas – fasilitas yang tidak
memadai yang kotor menimbulkan banyak penyakit.
Padatnya
penduduk menjadi faktor utama tidak adanya lahan untuk fasilitas-fasilitas umum
seperti taman, tempat bermain anak, dll menyebabkan anak pada akhir ini lebih
suka bermain dirumah (game) dan hp dibandingkan beramain diluar. Padatnya
kotapun jadi topik utama dalam hal ini, gas emisi pembuangan kendaraan bermotor
menyebabkan CO2 meningkat dan limbah industri mengancam penipisan lapisan ozon
yang menyebabkan efek rumah kaca atau radiasi matahari yang kuat menjadi
bencana untuk umat manusia. Penyakit yang timbul adalah TBC, Paru – paru basah,
gangguan saluran pernapasan, infuenza dll.
1.5. Pertumbuhan
Penduduk dan Kelaparan
Dari
segi ekonomi dan gizi pertambahan penduduk dan pemerataan dana bantuan pemerintah
jika tidak tepat pada sasaran menyebabkan masalah serius pada masyarakat yang
benar-benar membutuhkan dana bantuan untuk kehidupan sehari-hari maupun balita
mereka yang sangat butuh akan gizi setimbang. Dari mulai banyaknya penduduk dan
lahan pekerjaan yang sedikit menyebabkan pengangguran yang hebat belum lagi
masalah ekonomi negara seperti dollar yang terus meningkat dan terus menerus
turunnya nilai tukar rupiah itu mengakibatkan perusahaan –perusahaan swasta
yang terpaksa memcat para pegawainya karena pemasukan dan pengeluaran tidak
stabil, belum lagi tingkat pendidikan yang rendah menjadi alasan utama
masyarakat untuk mencari pekerjaan yang layak untuk mereka. Dari situlah muncul
penyakit baru, mental masyarakat yang bergantung pada dana bantuan ataupun
sosialisasi dari pihak – pihak yang menyalurkan bantuan, mereka jadi malas dan
hanya meminta-minta saja. Berbeda dengan keluarga dari kalangan tidak mampu
yang sudah mempunyai keluaga dan benar membutuhkan bantuan sedangkan keluarga
dan anak-anak mereka sedang mengalami kelaparan apalagi anaknya yang sedang
terjangkit gizi buruk. Hal inipun menjadi pr tersendiri untuk pemerintah dalam
menangani kasus ini.
1.6. Kemiskinan
dan Keterbelakangan
Dari
topik yang saya bahas diatas tadi, tingkat pendidikan yang rendah, tingkat
pengangguran yang tinggi dan tidak meratanya dana bantuan ataupun APBN yang
sudah direncanakan dan sudah cair namun dana tersebut menajdi dana siluman dan
tidak mencapai target yang dituju. Hal itu menjadi dasar kemiskinan didunia
termasuk diIndonesia yang tingkat pendapatan perkapitanya digolongkan rendah.
Itu membuktikan bahwa sistem pemerintahan dinegara tersebut mengalami
keterbelakangan. Belum lagi pejabat yang lebih mementingkan urusan pribadinya
ketimbang masyarakat padahala mereka adalah wakil dari rakyat yang secara
langsung mempunyai jabatan tetapi sikap dan perilaku mereka lebih keji dari
seorang pemfitnah dan pembunuh. Maka dari itu mental untuk para pemimpin harus
dibentuk lebih dalam lagi agar menjadi pemimpin yang arif dan taat pada aturan
dan perundang-undangan. Tidak bisa dielakkan lagi kemiskinan menjadi dasar
keterbelakangan suatu negara dan menjadi bukti sistem pemerintahan yang bobrok.
2.
ILMU TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN
IPTEK
adalah singkatan dari ‘ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu suatu sumber
informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan seseorang
dibidang teknologi. Dapat juga dikatakan, definisi IPTEK ialah merupakan segala
sesuatu yang berhubungan dengan teknologi, baik itu penemuan yang terbaru yang
bersangkutan dengan teknologi ataupun perkembangan dibidang teknologi itu
sendiri.
Ø
Ilmu
adalah pemahaman mengenai suatu pengetahuan, yang mempunyai fungsi untuk
mencari, menyelidiki, lalu menyelesaikan suatu hipotesis. Ilmu juga yaitu
merupakan suatu pengetahuan yang sudah teruji akan kebenarannya.
Ø
Pengetahuan
adalah suatu yang diketahui ataupun disadari oleh seseorang yang didapat dari
pengalamannya. Pengetahuan juga tidak dapat dikatakan sebagai suatu ilmu karena
kebenarannya belum teruji. Pengetahuan muncul disebabkan seseorang menemukan
sesuatu yang sebelumnya belum pernah dilihatnya.
Ø
Teknologi
adalah suatu penemuan melalui proses metode ilmiah, untuk mencapai suatu tujuan
yang maksimal. Atau dapat diartikan sebagai sarana bagi manusia untuk
menyediakan berbagai kebutuhan atau dapat mempermudah aktifitas.
2.1. Keberlanjutan
Pembangunan
Keberlanjutan
Pembangunan atau Pembangunan Berkelanjutan adalah proses pembangunan lingkungan
yang berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan
kebutuhan generasi masa depan”. Pembangunan berkelanjutan adalah salah satu
faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah
bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan
pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.
Pembangunan
berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan. Lebih luas
daripada itu, pembangunan berkelanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan:
pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan. Menyebut
ketiga hal dimensi tersebut saling terkait dan merupakan pilar pendorong bagi
pembangunan berkelanjutan.
Pembangunan
Hijau pada umumnya dibedakan dari pembangunan bekelanjutan, dimana pembangunan
Hijau lebih mengutamakan keberlanjutan lingkungan di atas pertimbangan ekonomi
dan budaya. Pendukung Pembangunan Berkelanjutan berargumen bahwa konsep ini
menyediakan konteks bagi keberlanjutan menyeluruh dimana pemikiran mutakhir
dari Pembangunan Hijau sulit diwujudkan. Sebagai contoh, pembangunan pabrik
dengan teknologi pengolahan limbah mutakhir yang membutuhkan biaya perawatan
tinggi sulit untuk dapat berkelanjutan di wilayah dengan sumber daya keuangan
yang terbatas
Pembangunan
berkelanjutan mempunyai beberapa faktor pendukung antara lain, SDM, SDA, IPTEK,
serta niat dan kemauan.
Pembangunan
tidak hanya dipahami sebagai pembangunan ekonomi, namun juga sebagai alat untuk
mencapai kepuasan intelektual, emosional, moral, dan spiritual. Dalam pandangan
ini, keragaman budaya merupakan kebijakan keempat dari lingkup kebijakan
pembangunan berkelanjutan.
Masalah
lingkungan tidak semakin ringan namun justru akan semakin berat. Dengan kondisi
tersebut maka pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang
berkelanjutan ditingkatkan kualitasnya dengan dukungan penegakan hukum
lingkungan yang adil dan tegas, sumberdaya manusia yang berkualitas, perluasan
penerapan etika lingkungan serta asimilasi sosial budaya yang semakin mantap.
Dengan
demikian, Pembangunan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dapat terhindarkan dari penggunaan sumberdaya alam.
2.2. Mutu
Lingkungan Hidup dengan Resiko
Mengerti
mutu dari lingkungan hidup ini merupakan hal yang penting karena untuk
menentukan sebuah lingkungan yang aman nyaman dan kondusif memerlukan perlakuan
yang sangat bermanfaat untuk lingkungan. Mengapa saya bilang sangat penting
karena jika pengelolaan terhadap lingkungan tidak dilakukan dengan baik akan
mengancam masalah lingkungan yang sangat serius dan mengakibatkan lingkungan
menjadi tercemar hingga tak layak untuk dihuni oleh umat manusia.
Secara
sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang
dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia di
suatu wilayah. Kualitas lingkungan itu dicirikan antara lain dari suasana yang
membuat orang betah/kerasan tinggal ditempatnya sendiri. Berbagai keperluan
hidup terpenuhi dari kebutuhan dasar/fisik seperti makan minum, perumahan
sampai kebutuhan rohani/spiritual seperti pendidikan, rasa aman, ibadah dan
sebagainya.
Indonesia
adalah sebuah negara tropis yang kaya akan sumber daya alam. Melimpah ruahnya sumber
daya alam Indonesia sudah sangat terkenal sejak zaman dulu. Penjajahan yang
terjadi di tanah air tercinta ini pun awalnya adalah perebutan akan potensi
sumber daya alam ini.
Secara
alami, kehidupan ini memang merupakan hubungan yang terjadi timbal balik antara
sumber daya manusia dan sumber daya alam (baik yang dapat diperbaharui atau pun
tidak). Hubungan timbal balik tersebut pada akhirnya adalah penentu laju
pembangunan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan perkembangan
pembangunan adalah lingkungan sosial (jumlah, kepadatan, persebaran, dan
kualitas penduduk), dan pengaruh kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik,
teknologi, dan sebagainya.
Sekian
lama terkenalnya Indonesia sebagai negara subur makmur dengan kondisi alam yang
sangat mendukung ditambah pula dengan potensi sumber daya mineral yang juga
ternyata sangat melimpah ruah, ternyata Indonesia sampai saat ini hanya bisa
menjadi negara berkembang, bukan negara maju. Banyak faktor yang kemudian
menyebabkan Indonesia tidak kunjung menjadi negara maju. Salah satunya adalah
pengelolaan negara yang tidak profesional termasuk dalam hal pengelolaan
potensi alam.
Lingkungan
hidup yang kita pijaki ini selalu dikaitkan dan dibayang-bayangkan dengan
resiko, karena alam mempunyai kesetimbangan yang normal sampai manusia itu
sendiri yang merusaknya. Jadi setiap tindakan yang kita ambil yang melibatkan
lingkungan, berarti anda siap untuk mengambil resikonya, sebagai contoh
menebang liar pohon-pohon tanpa mendapat izin dari pemerintah akan ditindak pidana
dan akan mendapat hukuman sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,
tidak hanya yang menebang tapi masyarakat disekitarnyapun akan mengalami dampak
yang dialaminya, seperti erosi, banjir, pemanasan global. Maka dari itu kita
membutuhkan kesadaran setiap individu yang akan saya bahas pada sub bab berikut
ini.
2.3. Kesadaran
Lingkungan
Dari
mutu lingkungan yang dikaitkan dengan resiko maka timbullah pertanyaan,
bagaimana memperbaikinya?, bagaimana mengulang kembali?, jawabannya adalah
hanya penyesalan dan kesadaran. Dari pertanyaan diatas bahwa kesadaran akan
lingkungan sangatlah penting dilakukan agar setiap manusia memiliki tenggang
rasa pada lingkungan dan menerapkan cinta lingkungan.
Melindungi
lingkungan bukan hanya suatu komitmen untuk generasi yang akan datang, tetapi
ini juga merupakan kebutuhan komersil
perusahaan guna mengembangkan dan memenuhi kewajiban sah mereka.
Dalam
diskusi tentang kesadaran lingkungan ini, suatu perusahaan yang memiliki
catatan lingkungan yang buruk, mereka hanya dapat merusak reputasi mereka.
Perusahaan
tersebut harus memenuhi kewajiban sah dan moral mereka. Hal ini dilakukan
dengan cara:
- Mengatur dan menekankan standar pengontrolan dan pengolahan sampah;
- Memastikan oli dan zat kimia disimpan di area yang telah dibendungi;
- Mengatur dan menekankan prosedur pengangkutan untuk bahan-bahan berasun dan kimia;
- Membangun prosedur kerja aman dan penanganan untuk produk yang berpotensi menyebabkan polusi ; dan
- Memenuhi perundang-undangan dan ijin khusus.
·
Kita
dapat sangat merusak lingkungan dengan tidak mengendalikan polusi tersebut dan
dengan tidak mengikuti standar dan prosedur.
Untuk
mengenali bagaimana kita dapat membantu meningkatkan dan mengendalikan
kerusakan lingkungan, kita akan mendiskusikan tentang:
Jenis
polusi dan akkibatnya terhadap lingkungan;
Langkah
dasar guna melindungi lingkungan area kerja kita; dan
Peraturan
dasar guna membantu mencegah bahan pengotor dari pencemaran lingkungan.
·
meningkatkan
penanganan material;
·
meningkatkan
pengendalian penyimpanan; dan
·
melakukan
pelatihan tambahan.
Jenis-jenis
polusi
Ada
tujuh kategori polusi umum. Ketujuh kategori tersebut, adalah:
bising,
seperti suara yang tidak diinginkan di sekitar area kerja;
·
sampah,
seperti tiap bahan bekas, merupakan zat-zat yang perlu dibuang;
·
polusi
tanah, seperti tiap tumpahan atau kontaminasi tanah di area kerja;\
·
polusi
air, yang disebabkan oleh tindakan membiarkan racun, zat berbahaya atau
pengotor masuk ke air atau air tanah yang terkontrol.
·
polusi
udara, seperti debu, gas/asap atau penyemprotan di dalam area kerja;
·
gangguan,
yang bisa berupa tindakan atau kelalaian yang menggangu kenyamanan atau
kualitas kehidupan; dan
·
getaran,
yang disebabkan oleh penggunaan tempat dan peralatan dan bisa merusak struktur,
bangunan atau formasi alam.
·
Kita
juga dapat mengalami pengaruh yang sangat kuat terhadap lingkungan area kerja.
Perusahaan dapat merancang bangunan, strategi dan prosedur guna mengendalikan
polusi tetapi jika kita tidak mengikuti proses dan prosedur yang berlaku, maka
kerusakan lingkungan yang parah dapat terjadi.
Kesadaran
akan menjaga lingkungan hidup bisa diterapkan seja usia dini dan dilakukan oleh
semua umur agar terciptanya ruang lingkup yang asri. Dari hal kecil saja dapat membuat perubahan
besar pada lingkungan. Bisa juga melalui sosialisasi yang dilakukan oleh ketua
lingkungan setempat untuk saling bergotong royong bekerja bakti untuk
membersihkan lingkungan sekitar agar terhindar dari jangkitan berbagai
penyakit. Pada sekolah – sekolahpun harus sudah diterapkan sistem piket dan
kerja bakti minimal seminggu sekali agar tertanam jiwa cinta lingkungan pada
setiap murid-murid. Tidak hanya dilingkungan sekitar namun lingkungan yang
sedang kita pijaki dimanapun kita berada harus menjaga lingkungan untuk
kepentingan bersama.
Banyak
berbagai cara untuk menjaga lingkungan, baik udara tanah maupun air.
1). Konservasi
Tanah
a. Strip-cropping
Strip-cropping
adalah salah satu cara melindungi tanah dari kerusakan. Caranya dengan
menanamkan tanaman pangan semusim secara berselang-seling dengan tanaman hijau
pada suatu lahan.
b. Contour farming
Contour-farming
adalah cara menanam tanaman mengikuti bentuk tanah, seperti lereng. Cara ini
digunakan untuk mengurangi erosi dan bahaya longsor. Contour-farming ini
sebenarnya hamper sama dengan cara terasering
c. Terasering
Terasering
adalah cara yang hamper sama dengan Contour-farming, perbedaannya sebenarnya hanya dari bentuknya. Terasering
dilakukan pada tempat bentuknya lereng-lereng, sedangkan Contour-farming
dilakukan pada lahan yang landai.
Cara
perlindungan tanah berbentuk Terasering ini telah banyak diterapkan di
Indonesia. Banyak daerah di Indonesia yang memiliki kontur tanah seperti lereng
sehingga dapat menggunakan terasering sebagai bentuk perlindungan tanah dari
bahaya erosi dan longsor. Seperti di daerah Nusa Peninda, Bali.
d. Cara lain
Selain
menggunakan cara konservasi yang telah dijelaskansebelumnya masih ada beberapa
cara untuk melindungi tanah dari kerusakan, antara lain sebagai berikut :
·
Penambahan
tanaman tumbuhan tanah seperti kacang-kacangan untuk mengurangi baaya erosi.
·
Penanaman
rumput pada lahan kering berlereng.
·
Penggunaan
bahan organic seperti pupuk organic ataupun sisa-sisa tanaman yang diletakkan
di atas tanah sehingga tanah dapat menyerap air.
·
Menanam
kembali tanah yang gundul dengan pohon hijau yang pohon ini dapat digunakan
sebagai upaya untuk mengurangi bahaya terjadinya erosi.
Tujuan
konservasi tanah antara lain adalah:
- Mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan aliran permukaan
- Memperbaiki tanah yang rusak/kritis
- Mengamankan dan memelihara produktivitas tanah agar tercapainya produksi setinggi-tingginya delam waktu yang tidak terbatas.
- Meningkatkan produktivitas lahan usaha tani.
2). Konservasi Air
Konservasi
lingkungan air berkaitan dengan menghemat penggunaan air dalam keidupan
sehari-hari :
·
Jangan
menggunakan air yang digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari secara
berlebihan
·
Guna
mengatasi kelangkaan jumlah air, buatlah sebuah sumur serapan untuk menampung
air hujan yang nantinya dapat dipergunakan sebagai kebutuhan hidp sehari-hari.
·
Buatlah
sebuah alat pengontrol volume penggunaan air sehingga kita mampu mengontrol
jumlah air yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
·
Untuk
melestarikan lingkungan air, buatlah sebuah kerjasama antara kita, pemerintah,
pelaku industri. Kita dan pelaku industri harus mencoba memelihara lingkungan
ini dengan sebaik mungkin. Lalu
pemerintah haruslah bertindak tegas terhadap adanya pelanggaran.
·
Seperti
halnya konservasi tanah, lakukan konservasi air dengan penanaman kembali
pohon-pohon pada kawasan yang telah gundul. Kegiatan ini dilakukan untuk
mengatasi bahaya erosi.
·
Jika
pelaku industri akan membuka sebuah kawasan industri, jauhilah daerah serapan
air sehingga ekosistem air tidak terganggu.
3). Konservasi Udara
Upaya yang dapat dilakukan
untuk mencegah terjadi kerusakan lingkungan udara beberapa diantaranya adalah :
- Barang-barang penghasil gas kimia digunakan seperlunya.
- Penggunaan kendaraan bermotor secara berlebihan dikurangi.
- Sekarang di Jakarta telah dijalankan program satu hari tanpa berkendaraan di kawasan tertentu untuk mengatasi terjadinya kerusakan lingkungan udara
- Penyaring udara untuk menyaring udara digunakan
- Pohon hijau ditanam di sisi jalan raya untuk gerakan penghijauan sehingga pohon tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk meyerap polusi.
- Suatu kerja sama antara pelaku industri dengan pemerintah perlu dijalani. Sebagai pekau industry tidak boleh membuat polusi udara sembarangan. Maka, membuat sebuah saluran penyaring udara. Sementara itu, pemerintah harus membuat sebuah tindakan tegas jika terjadi perusakan terhadap lingkungan udara.
4). Konservasi Keanekaragaman Hayati
Konservasi keanekaragaman hayati
dilakukan untuk mengatasi kerusakan ekosistem mahluk hidup yang diakibatkan
perilaku manusia diantaranya terjadi erosi, banjir, dan tanah longsor.
Pemerintah sekarang telah mencanangkan
program peduli lingkungan dengan membuka sebuah kawasan perlindungan terhadap
keanekaragaman hayati. Pada kawasan ini kita tidak diperbolehkan merusak
ekosistem yang terdapat di dalamnya. Orang yang merusak tempat tersebut akan
mendapatkan hukuman.
Kawasan perlindungan terhadap tumbuh-tumbuhan
dan ekosistem yang terdapat di dalamnya disebut dengan cagar alam. Adapun
kawasan perlindungan terhadap hewan-hewan langka disebut dengan suaka
margasatwa.
2.4. Hubungan
Lingkungan dengan Pembangunan
Di sini
terdapat tiga elemen penting yang berkaitan dengan pembangunan :
1). Pembangunan sebagai suatu proses
Pembangunan
sebagai suatu proses, artinya bahwapembangunan merupakan suatu tahap yang harus
dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia mulai
lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui
tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani
tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.
2). Pembangunan sebagai suatu usaha untuk
meningkatkan pendapatan perkapita
Sebagai
suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh
suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikian,
sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang
terdapat dalam suatu negara untuk berpartisipasiaktif dalam proses pembangunan.
Hal ini dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan
dalam kesejahteraan masyarakat.
3). Peningkatan pendapatan perkapita harus
berlangsung dalam jangka panjang
Suatu
perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila pendapatan
perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini tidak berarti bahwa
pendapatan perkapita harus mengalami kenaikanterus menerus. Misalnya, suatu
negara terjadi musibah bencana alam ataupunkekacauan politik, maka
mengakibatkan perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran. Namun, kondisi
tersebut hanyalah bersifat sementara yang terpenting bagi negara tersebut
kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.
Beberapa
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi antara lain :
4). Faktor Sumber Daya Manusia
Sama
halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh
SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan,
cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya
manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk
melaksanakan proses pembangunan.
Sumber
daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah
dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial
untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan
seberapa besar produktivitas yang ada.
5). Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian
besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan
proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin
keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber
daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya
alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,
kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut. Sumber daya alam, yang meliputi tanah
dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan,
tambang, dan hasil laut, sangat memengaruhi pertumbuhan industri suatu negara,
terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan
kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu
yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).
6). Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan
proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan
manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi,
kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan
dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian
7). Faktor Budaya
Faktor
budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang
dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses
pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat
mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur,
ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan
diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
8). Sumber Daya Modal
Sumber
daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas
IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi
perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga
dapat meningkatkan produktivitas.
Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan
mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan
mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting
bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal
juga dapat meningkatkan produktivitas.
Pertumbuhan
ekonomi disekitar lingkungan perumahan mutiara gading timur 2 yang sebelumnya
hanya ada beberapa rumah saja dan masih terdapat banyak lahan yang kosong,
seiring berjalannya waktu semakin bertambah pesat pertumbuhan ekonominya.
Sekarang sudah dibangun lagi beberapa rumah, ruko-ruko, serta
fasilitas-fasilitas lainnya, seperti kolam renang dan gor bulu tangkis. Dengan
dibangunnya Columbus Water Park semakin banyak pengunjung yang datang serta
semakin banyak pula yang berjualan disekitar kolam renang tersebut.
Para
pengunjung yang datang tidak hanya orang-orang yang bertempat tinggal di
sekitar mutiara gading timur 2 saja tetapi juga yang datang dari luar perumahan
mutiara gading timur 2. Apalagi setiap hari libur, semakin banyak saja
orang-orang yang datang untuk berbelanja ataupun sekedar untuk bermain saja.
Sasaran
utama pembangunan ekonomi dalam konsep pengembangan ekonomi lokal ini adalah
meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja yang tersedia, yang diperoleh dari
pengembangan potensi ekonomi yang ada pada suatu masyarakat. Karena dengan
peningkatan jumlah dan jenis peluang kerja yang tersedia tersebut, dalam proses
jangka panjang, akan memicu terjadinya peningkatan produktivitas dan
kesejateraan suatu masyarakat. Untuk mencapai peningkatan jumlah dan jenis
peluang kerja tersebut, masyarakat suatu daerah harus mampu untuk mengambil
suatu inisiatif dalam memikirkan dan mengidentifikasikan potensi-potensi sumber
daya yang dimiliki, untuk membangun dan mengembangkan perekonomian daerahnya.
Kesimpulannya
adalah lingkungan sangat berpengaruh untuk suatu pembangunan agar pembangunan
dilingkungan tersebut menjadi kondusif dan stabil.
2.5. Pencemaran
dan Perusakan Lingkungan Hidup Untuk Proses Pembangunan
Untuk
mengetahui pencemaran dan perusakan lingkungan untuk suatu pembangunan maka ,
harus diketahui dulu faktor-faktor pencemaran lingkungan.
Proses-proses
alam, antara lain pembusukan secara biologis, aktivitas gunung berapi,
terbakarnya semak-semak, dan halilintar. Pembuatan/aktivitas manusia, seperti:
- Hasil pembakaran bahan bakar yang terjadi pada industri dan kendaraan bermotor.
- Pengolahan dan penyulingan bijih tambang mineral dan batubara.
- Proses-proses dalam pabrik.
- Faktor Industrialisasi
- Faktor Urbanisasi
AKIBAT
YANG DI TIMBULKAN OLEH PENCEMARAN
1.
Punahnya Spesies
Bahan
pencemar lazimnya berbahaya bagi kehidupan biota air dan darat. Berbagai jenis
hewanmengelami keracunan, kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki
kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda,
larva merupakan hewan yang pekaterhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat
beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar., adpula yang tidak.
Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkatadaptasi hewan ada
batasnya. Bila batas tersebut terlampui, hewan tersebut akan mati.
2.
Peledakan Hama
Penggunaan
pestisida dan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator
punah,maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali.
3.
Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya
spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi biologis dalam suatu ekosistem.
Rantaimakanan, jaring-jaring makanan dan lairan energi menjadiberubah.
Akibatnya, keseimbanganlingkngan terganggu. Daur materi dan daur biogeo kimia
menjadi terganggu.
4.
Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan
pestisida dan insektisida dapat berdampak kematian fauna tanah. Hal ini dapat menurunkan
kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanahmenjadi
asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Demikian juga dengan terjadinya
hujan asam.
5.
Keracunan dan Penyakit
Orang
yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat
mengalamikeracunan. ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami kerusakan
hati, ginjal, menderitakanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan ada yang
menyebabkan cacat padaketurunanketurunannya.
6.
Pemekatan Hayati
Proses
peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makluk dikenal sebagai
pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai biomagnificition).
7. Terbentuknya
Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca
Terbentuknya
Lubang ozon dan terjadinya efek rumah kaca merupakan permasalahan globalyang
dirasakan oleh semua umat manusia. Hal ini disebabkan karena bahan pencemar
dapattersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain.
CARA
MENGATASI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Manusia
memiliki peranan yang sangat penting untuk mengatasi pencemaran lingkungan
yangterjadi akibat ulah manusia sendiri. Beberapa hal yang dapat dilakukan
manusia untuk mengatasi pencemaran lingkungan akan diuraikan berikut ini:
1. Melakukan Penghijauan Salah satu cara
mengatasi pencemaran tanah adalah penghijauankembali dengan cara memberi humus
tanah, sehingga tanaman kembali subur.
2. Rotasi Tanaman Rotasi tanaman adalah
salah satu upaya yang dilakukan untuk mempertahankan kesuburan tanah. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara menanam jenis tanamanyang berbeda pada tempat yang
sama secara bergantian.
3. Penggunaan Pupuk Seperlunya, penggunaan
pupuk buatan seperti urea, ZA, dan NSP yang berlebihan sangat merusak
lingkungan karena dapat menyebabkan eutrofikasi dan dapat meningkatkan
keasamantanah.Sebaiknya, petani menggunakan pupuk alami, seperti pupuk kompos
dan pupuk kandanguntuk mengurangi pencemaran tanah.
4. Pembuatan Sengkedan, salah satu upaya untuk
mengatasi kerusakan tanah karena erosi adalah dengan pembuatan sengkedan di
tanah berbidang miring, seperti lereng bukit dan pegunungan.
5. Reboisasi adalah penanaman kembali
lahan-lahan yang gundul. Hal ini dilakukan untuk mengatasi erosi karena
akar-akar pohon dapat menyerap air dan menahan tanah agar tidak terbawa air
hujan.
6. Daur Ulang, saat ini banyak sekali produk
daur ulang yang bisa dipakai kembali.Pendaur-ulangan sampah-sampah rumah tangga
dan sampah dari pasar menjadi pupuk yang dapatdimanfaatkan petani. Biasanya
sampah pasar berupa sayur-sayuran yang telah membusuk. Jikadiolah kembali dan
ditambah kotoran hewan akan menjadi pupuk alami yang sangat baik untuk tanaman.
Memang tidak bisa dielakkan lagi
bahwa pembangunan akan dikaitkan dengan perusakan dan pencemaran lingkungan,
karena pembangunan industri, peluasan lahan pertanian, pembangunan pemukiman
mengambil resiko yang besar untuk lingkungan karena dapat merusak dan
mencemarkan lingkungan tersebut. Solusinya adalah pembangunan untuk industri,
ekonomi, dan yang lainnya harus dibarengi dengan konservasi alam atau
lingkungan, perbaikan hutan – hutan dengan menanam pohon atau reboisasi dan
serta menindak tegas soal perundang-undangan yang menyangkut tentang
lingkungan.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari
pembahasan yang telah saya buat, dapat disimpulkan bahwa pembangunan Ekonomi,
Teknologi, Pendidikan, dan Permukiman yang baik adalah tingkat SDM yang juga
baik dan tanpa merusak lingkungan sekitar maupun berdampak pada masyarakat yang
tinggal di area pembangunan. Dengan menerapkan IPTEK manusia dapat lebih mudah
dalam membangun sebuah teknologi untuk kedepannya dalam pembangunan dan mampu
bersaing dengan negara lain dan menciptakan keamanan dan kenyamanan
dilingkungan sekitar dan menerapkan sistem cinta lingkungan, menjaga, dan
melestarikan alam sekitar.
DAFTAR
PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_penduduk
http://nerissfuture.blogspot.co.id/2015/05/landasan-teori-perkembangan-penduduk.html
http://www.indonesia-investments.com/id/budaya/demografi/item67
http://www.artikellingkunganhidup.com/kesadaran-lingkungan.html
http://salam-pengetahuan.blogspot.co.id/2015/07/memelihara-kelestarian-lingkungan.html
UU Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun
1982staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Purwanti%2520Widhy%2520Hastuti,%2520S.Pd.,%2520M.Pd./Pencemaran%2520Lingkungan.pdf
http://sosializer.blogspot.co.id/2015/11/perkembangan-penduduk-indonesia-dan.html
Komentar
Posting Komentar